Peternakan kambing membutuhkan strategi pakan yang hemat namun tetap bergizi tinggi. Salah satu solusi yang terbukti efektif yaitu memanfaatkan pakan kambing rumput kering. Teknik ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas pakan secara signifikan. Dengan mengandalkan bahan lokal yang mudah didapat, peternak bisa menyiasati mahalnya konsentrat dan pakan jadi.
Pakan Kambing Rumput Kering Memilih Rumput Kering Fermentasi

Rumput kering sering dianggap kurang bernutrisi. Padahal, jika diolah dengan fermentasi, kandungan gizinya bisa meningkat drastis. Fermentasi bekerja dengan bantuan mikroorganisme seperti EM4 atau ragi tape, yang mampu memecah serat kasar menjadi lebih mudah dicerna oleh kambing.
Tidak hanya itu, fermentasi juga meningkatkan aroma dan palatabilitas. Kambing menjadi lebih lahap makan, bahkan ketika rumput kering digunakan sebagai pakan utama. Hal ini tentu sangat membantu saat musim kemarau tiba, ketika hijauan segar sulit ditemukan.
Bahan Fermentasi yang Mudah Didapat
Untuk memulai, peternak cukup menyiapkan bahan utama seperti:
-
Rumput kering (bisa dari rumput gajah, odot, atau raja)
-
Dedak halus atau bekatul sebagai sumber energi tambahan
-
Air gula merah atau molases untuk makanan mikroba
-
Larutan EM4 atau alternatifnya seperti ragi tape
-
Garam mineral sebagai pelengkap nutrisi
Semua bahan tersebut bisa diperoleh dari pasar terdekat atau toko pertanian. Bahkan, sebagian bisa didapat dari limbah pertanian yang sering terbuang percuma.
Cara Fermentasi Rumput Kering Secara Sederhana
Langkah-langkah fermentasi sangat mudah diterapkan, bahkan oleh peternak pemula:
-
Cacah rumput kering hingga berukuran 5–10 cm agar lebih mudah dikunyah.
-
Campurkan dedak dan rumput kering secara merata dalam wadah besar.
-
Larutkan molases dan EM4 ke dalam air hangat, lalu siramkan ke seluruh permukaan campuran.
-
Aduk kembali hingga semua bahan terasa lembap merata (tidak basah kuyup).
-
Masukkan ke dalam drum, ember tertutup, atau plastik besar. Pastikan tidak ada udara masuk.
-
Diamkan selama 7–10 hari dalam suhu ruangan yang stabil.
Setelah waktu fermentasi selesai, aroma asam segar akan muncul. Pakan siap diberikan kepada kambing dan bisa bertahan hingga beberapa minggu jika disimpan dengan benar.
Teknik Pemberian Agar Hasil Maksimal
Berikan pakan fermentasi dua kali sehari, pagi dan sore, dengan jumlah sesuai bobot kambing. Tambahkan sedikit garam mineral atau tetes tebu jika ingin meningkatkan nafsu makan. Kombinasikan dengan rumput segar atau daun leguminosa seperti lamtoro atau indigofera agar nutrisi makin lengkap.
Selain itu, pastikan kambing selalu mendapat air bersih yang cukup. Air minum sangat penting untuk membantu proses pencernaan pakan fermentasi yang lebih kering dari hijauan segar.
Keunggulan Fermentasi Rumput Kering Dibanding Pakan Biasa
Beberapa keunggulan metode ini antara lain:
-
Biaya pakan turun hingga 40% karena mengurangi kebutuhan konsentrat
-
Tidak perlu panen rumput segar setiap hari
-
Nutrisi tetap terjaga dalam jangka waktu lama
-
Mudah dibuat secara mandiri tanpa alat khusus
-
Tidak menghasilkan limbah karena bahan digunakan seluruhnya
Dengan efisiensi ini, peternak dapat meningkatkan bobot kambing lebih cepat dan konsisten tanpa perlu khawatir soal stok pakan harian.
Penutup
Fermentasi pakan kambing rumput kering memberikan keuntungan besar bagi peternak yang ingin efisiensi tanpa menurunkan kualitas pakan. Teknik ini cocok untuk menghadapi musim paceklik maupun saat harga pakan melonjak. Untuk hasil maksimal, kamu bisa mengombinasikan rumput kering dengan bahan lokal lain yang bernutrisi. Selain itu, memahami jenis jenis rumput pakan domba juga membantu memperkaya variasi pakan kambing secara lebih hemat. Dengan strategi pakan yang tepat, pertumbuhan kambing tetap optimal dan peternakan berjalan lebih stabil.